BERANDA / GAYA HIDUP / POLA MAKAN / DIET KETO
Diet keto dilakukan dengan menerapkan pola makan rendah karbohidrat, namun tinggi lemak. Metode diet ini dianggap cepat menurunkan berat badan. Di sisi lain, diet keto bisa membahayakan kesehatan bila tidak dilakukan dengan tepat. Dalam kondisi ini, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama. Lemak juga akan diubah menjadi keton pada organ hati, sehingga dapat memberi asupan energi untuk otak.
Bagi penderita diabetes tipe 2, diet keto direkomendasikan selama lemak yang dikonsumsi merupakan lemak sehat, seperti lemak yang berasal dari ikan salmon, kacang-kacangan, dan alpukat. Asupan karbohidrat dalam jumlah rendah dengan lemak tinggi, dapat memperbaiki kinerja tubuh dalam menyimpan dan memproses energi. Penderita harus rutin memeriksakan kadar gula darah dan pengujian tingkat keton untuk menghindari ketoasidosis.
Diet ini sangat efektif, khususnya untuk anak dengan gejala epilepsi yang sulit ditangani dengan pengobatan biasa. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa setelah menjalani diet keto selama 1 tahun, setengah dari anak-anak mengalami penurunan frekuensi kejang sebanyak 50%.
Diet keto yang dijalankan mampu mengurangi risiko menderita penyakit jantung karena diet keto mampu menurunkan kadar insulin, sehingga produksi kolesterol dalam tubuh juga ikut menurun. Kondisi tersebut akan mengurangi risiko penyakit jantung maupun tekanan darah tinggi.
Diet keto bermanfaat untuk menangani gangguan sistem saraf seperti Alzheimer, gangguan tidur, dan penyakit Parkinson. Hal ini dikarenakan keton yang dihasilkan tubuh menguraikan lemak menjadi energi, sehingga mampu melindungi sel otak dari kerusakan. Diet keto dapat memberi beberapa manfaat lain, seperti mengurangi jerawat, membantu penanganan PCOS, menghambat perkembangan kanker dan juga menghambat peradangan pada asam urat.
Caranya yaitu dengan mengurangi konsumsi karbohidrat setiap hari dalam jumlah yang cukup besar. Diet keto standar (standard ketogenic diet) meliputi pola makan berupa 75% konsumsi lemak, 20% konsumsi protein, dan 5% konsumsi karbohidrat. Sementara itu, diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) memiliki porsi konsumsi protein lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60% lemak, 5% karbohidrat, dan 35% protein. Ada pula diet keto jenis lain yang lebih umum dilakukan oleh atlet atau binaragawan, yaitu cyclical ketogenic diet (CKD) dan targeted ketogenic diet. Makanan kaya lemak yang dianjurkan dalam diet keto:
Jenis karbohidrat yang perlu dihindari termasuk:
Diet keto dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka pendek (mulai dari 2–3 minggu hingga batas maksimal 6–12 bulan) sebatas untuk mengurangi lemak tubuh dan memperbaiki kesehatan, selanjutnya diikuti dengan pola hidup sehat. Beberapa risiko yang dapat terjadi, bila menjalani diet keto jangka panjang:
Pada dasarnya diet apa pun yang dilakukan, tidak akan selalu memberikan hasil yang sama pada tiap orang. Oleh karena itu, menyesuaikan jenis diet dengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan tubuh sangatlah dianjurkan. Bila perlu, konsultasikan ke dokter gizi sebelum menjalani diet keto.