BERANDA / GAYA HIDUP / POLA MAKAN / DIET KETO

Diet Keto Lebih Banyak Risiko Atau Manfaatnya?

Diet keto dilakukan dengan menerapkan pola makan rendah karbohidrat, namun tinggi lemak. Metode diet ini dianggap cepat menurunkan berat badan. Di sisi lain, diet keto bisa membahayakan kesehatan bila tidak dilakukan dengan tepat. Dalam kondisi ini, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama. Lemak juga akan diubah menjadi keton pada organ hati, sehingga dapat memberi asupan energi untuk otak.

Manfaat Diet Keto di antaranya:
  1. Mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2
  2. Bagi penderita diabetes tipe 2, diet keto direkomendasikan selama lemak yang dikonsumsi merupakan lemak sehat, seperti lemak yang berasal dari ikan salmon, kacang-kacangan, dan alpukat. Asupan karbohidrat dalam jumlah rendah dengan lemak tinggi, dapat memperbaiki kinerja tubuh dalam menyimpan dan memproses energi. Penderita harus rutin memeriksakan kadar gula darah dan pengujian tingkat keton untuk menghindari ketoasidosis.

  3. Meringankan gejala epilepsi pada anak
  4. Diet ini sangat efektif, khususnya untuk anak dengan gejala epilepsi yang sulit ditangani dengan pengobatan biasa. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa setelah menjalani diet keto selama 1 tahun, setengah dari anak-anak mengalami penurunan frekuensi kejang sebanyak 50%.

  5. Mengurangi risiko penyakit jantung
  6. Diet keto yang dijalankan mampu mengurangi risiko menderita penyakit jantung karena diet keto mampu menurunkan kadar insulin, sehingga produksi kolesterol dalam tubuh juga ikut menurun. Kondisi tersebut akan mengurangi risiko penyakit jantung maupun tekanan darah tinggi.

  7. Mengurangi risiko terkena gangguan sistem saraf
  8. Diet keto bermanfaat untuk menangani gangguan sistem saraf seperti Alzheimer, gangguan tidur, dan penyakit Parkinson. Hal ini dikarenakan keton yang dihasilkan tubuh menguraikan lemak menjadi energi, sehingga mampu melindungi sel otak dari kerusakan. Diet keto dapat memberi beberapa manfaat lain, seperti mengurangi jerawat, membantu penanganan PCOS, menghambat perkembangan kanker dan juga menghambat peradangan pada asam urat.

Cara Menjalani Diet Keto yang Tepat

Caranya yaitu dengan mengurangi konsumsi karbohidrat setiap hari dalam jumlah yang cukup besar. Diet keto standar (standard ketogenic diet) meliputi pola makan berupa 75% konsumsi lemak, 20% konsumsi protein, dan 5% konsumsi karbohidrat. Sementara itu, diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) memiliki porsi konsumsi protein lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60% lemak, 5% karbohidrat, dan 35% protein. Ada pula diet keto jenis lain yang lebih umum dilakukan oleh atlet atau binaragawan, yaitu cyclical ketogenic diet (CKD) dan targeted ketogenic diet. Makanan kaya lemak yang dianjurkan dalam diet keto:

  • Telur, terutama yang mengandung omega 3
  • Daging, ayam, kalkun, sosis, steak, dan produk daging lain
  • Ikan tuna, salmon, dan makarel
  • Krim, mentega, dan keju
  • Sayur hijau, tomat, bawang, cabai, dan sayur lain yang rendah karbohidrat
  • Kacang dan biji-bijian, seperti almond, wijen, chia, dan biji labu
  • Alpukat
  • Minyak zaitun, minyak alpukat atau minyak kelapa
  • Garam, merica dan berbagai rempah alami

Jenis karbohidrat yang perlu dihindari termasuk:

  • Nasi, pasta, sereal, dan produk gandum
  • Kacang dan biji-bijian
  • Umbi-umbian, seperti ubi, kentang, wortel
  • Makanan atau minuman manis, seperti permen, es krim, cake, jus buah dan soda
  • Lemak tidak sehat dari minyak sayur atau mayonaise
  • Minuman mengandung alkohol

Diet keto dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka pendek (mulai dari 2–3 minggu hingga batas maksimal 6–12 bulan) sebatas untuk mengurangi lemak tubuh dan memperbaiki kesehatan, selanjutnya diikuti dengan pola hidup sehat. Beberapa risiko yang dapat terjadi, bila menjalani diet keto jangka panjang:

  • Kekurangan asupan karbohidrat sehat, seperti dari buah, gandum utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran kaya karbohidrat
  • Kehilangan manfaat vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh
  • Gangguan ginjal, bila konsumsi protein melebihi porsi yang dianjurkan secara terus menerus dalam jangka panjang
  • Ketoasidosis

Pada dasarnya diet apa pun yang dilakukan, tidak akan selalu memberikan hasil yang sama pada tiap orang. Oleh karena itu, menyesuaikan jenis diet dengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan tubuh sangatlah dianjurkan. Bila perlu, konsultasikan ke dokter gizi sebelum menjalani diet keto.